Bandung Timur kembali memanjakan para pencinta alam dengan kehadiran “hidden gem” terbaru, Curug Madi. Air terjun yang tersembunyi ini menawarkan pesona alam yang asri dan menyegarkan, menjadikannya destinasi wisata yang wajib dikunjungi.

Pesona Alam Curug Madi:

• Keindahan Air Terjun:
  • Curug Madi menyuguhkan pemandangan air terjun yang indah dengan aliran air yang jernih.
  • Suara gemericik air dan kicauan burung menciptakan suasana yang tenang dan menyejukkan.
• Lingkungan Alami yang Asri:
  • Curug ini dikelilingi oleh bebatuan besar dan hutan hijau yang rimbun, memberikan kesan alami yang kuat.
  • Udara segar dan sejuk khas pegunungan membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini.
• Potensi Camping:
  • Terdapat lahan datar di sekitar curug yang cocok untuk berkemah, memungkinkan pengunjung untuk menikmati keindahan alam Curug Madi lebih lama.
  • Pengalaman berkemah di tempat ini, tentu menjadi sangat menarik.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan:

• Bermain Air:
  • Pengunjung dapat menikmati kesegaran air Curug Madi dengan berenang atau bermain air di bawah aliran air terjun.
• Fotografi Alam:
  • Keindahan alam Curug Madi menjadi objek fotografi yang menarik bagi para pencinta fotografi.
• Bersantai dan Menikmati Alam:
  • Suasana yang tenang dan asri membuat Curug Madi menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan melepaskan penat.

Informasi Penting:

• Lokasi:
  • Curug Madi terletak di Patrol Jln. Lama Kamojang, Laksana, Kec. Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
  • Jaraknya kurang lebih 41 km dari pusat Kota Bandung. ¹
• Fasilitas:
  • Fasilitas yang tersedia di Curug Madi cukup memadai, meliputi area parkir kendaraan roda dua, toilet, dan warung kecil.
  • Meskipun belum ada pengelola khusus, fasilitas yang ada, lumayan memudahkan pengunjung.
• Tiket Masuk dan Parkir:
  • Tiket masuk: Rp 5.000 per orang.
  • Parkir kendaraan roda dua: Rp 2.000.
• Jam Buka:
  • Curug Madi dapat di kunjungi dari pagi sampai sore hari.
  • Waktu kunjungan terbaik, adalah pagi dan siang hari.

Curug Madi adalah destinasi wisata alam “hidden gem” yang Bandung Timur menawarkan keindahan alam yang asri dan menyegarkan. Tempat ini sangat cocok bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kota dan menikmati ketenangan alam.

Kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang pesilat di Sidoarjo beberapa waktu lalu terus bergulir. Salah satu pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Penyerahan diri ini dilatarbelakangi oleh rasa penyesalan dan kerinduan terhadap orang tuanya. Artikel ini akan mengulas secara mendalam kronologi kejadian, alasan pelaku menyerahkan diri, dan proses hukum yang akan dihadapi.

Kronologi Kejadian

• Kejadian pengeroyokan yang menewaskan seorang pesilat terjadi di wilayah Driyorejo, Gresik, yang berbatasan langsung dengan wilayah Sidoarjo.
• Korban, seorang pemuda anggota perguruan silat, tewas setelah dikeroyok oleh sekelompok orang.
• Pengeroyokan ini diduga dipicu oleh masalah knalpot “brong” dan perselisihan antar perguruan silat.
• Setelah kejadian, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi beberapa pelaku, namun beberapa di antaranya berhasil melarikan diri dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Alasan Pelaku Menyerahkan Diri

• Salah satu DPO, Ilham Bagus Cahyo Santoso (23), akhirnya menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
• Alasan utama penyerahan diri ini adalah karena pelaku merasa menyesal atas perbuatannya dan teringat akan orang tuanya.
• Pelaku menyadari bahwa perbuatannya telah merugikan banyak pihak, terutama keluarga korban dan keluarganya sendiri.
• Pelaku juga merasa tertekan karena terus menjadi buronan dan ingin segera menyelesaikan masalah hukum yang dihadapinya.
• Selama pelariannya, pelaku terus memikirkan orang tua dan adik adiknya, yang bergantung padanya.

Proses Hukum dan Penyesalan Pelaku

• Pelaku akan menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Pihak kepolisian akan melakukan penyidikan lebih lanjut untuk mengungkap peran pelaku dalam kasus pengeroyokan tersebut.
• Pelaku mengungkapkan penyesalan mendalam atas perbuatannya dan siap bertanggung jawab atas segala konsekuensi hukum yang akan dihadapinya.
• Pelaku juga meminta maaf kepada keluarga korban dan berharap dapat dimaafkan.
• Pelaku menuturkan penyesalan terbesarnya, adalah karena dia tidak bisa lagi menafkahi adik adiknya, dan gagal melamar seorang wanita, karena kejadian ini.

Penyerahan diri DPO kasus pengeroyokan pesilat Sidoarjo ini merupakan langkah yang patut diapresiasi. Diharapkan, proses hukum dapat berjalan dengan adil dan transparan, serta memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.