Penjual Beras di Tanah Laut Tertipu Transaksi Bodong, Kerugian Hampir Tiga Perempat Miliar Rupiah!
Seorang pedagang beras di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, mengalami kerugian besar setelah menjadi korban penipuan dalam transaksi jual beli beras. Akibat aksi penipuan yang terencana rapi ini, korban dilaporkan mengalami kerugian mencapai Rp 719 juta. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan jaringannya.
Kronologi Penipuan Menghebohkan:
Berdasarkan laporan yang diterima Polres Tanah Laut pada Senin, 7 April 2025, korban yang diketahui bernama Haji Mansyur (58 tahun), seorang pedagang beras grosir yang memiliki usaha di Kecamatan Pelaihari, mengaku telah ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai agen pemasok beras dari luar daerah.
Pelaku dan Modus Operandi:
Menurut keterangan korban, awal mula kejadian terjadi sekitar dua pekan lalu, tepatnya pada akhir Maret 2025. Korban dihubungi oleh seorang pria melalui telepon yang memperkenalkan diri sebagai Andi, dan mengaku dapat menyediakan pasokan beras dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah dari biasanya. Setelah beberapa kali berkomunikasi dan membangun kepercayaan, korban tertarik dengan tawaran tersebut.
Pelaku kemudian meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang secara bertahap sebagaiDown Payment (DP) dan biaya operasional pengiriman beras. Korban yang tergiur dengan harga murah dan janji pengiriman cepat, tanpa curiga mentransfer uang dengan total mencapai Rp 719 juta ke rekening yang diberikan oleh pelaku.
Beras Tak Kunjung Datang, Pelaku Menghilang:
Setelah uang ditransfer, beras yang dijanjikan tak kunjung tiba. Korban berusaha menghubungi pelaku, namun nomor teleponnya sudah tidak aktif. Korban kemudian menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban penipuan dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tanah Laut.
Tindakan Kepolisian dan Imbauan Masyarakat:
Kepala Polres Tanah Laut, AKBP Wahyu Agung Setyawan, melalui keterangan pers pada Selasa malam, 8 April 2025, membenarkan adanya laporan kasus penipuan tersebut. “Kami telah menerima laporan dari korban dan saat ini tim Reskrim sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap identitas pelaku dan keberadaannya. Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak bank untuk melacak aliran dana,” ujarnya.