Hari: 9 Mei 2025

Anggaran PSU Papua Mendesak: Permintaan Pemprov ke KPU

Anggaran PSU Papua Mendesak: Permintaan Pemprov ke KPU

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera mencairkan anggaran PSU Papua (Pemungutan Suara Ulang). Permintaan ini diajukan mengingat tahapan pelaksanaan PSU yang semakin dekat dan membutuhkan alokasi dana yang memadai agar proses demokrasi di wilayah tersebut dapat berjalan lancar dan sesuai jadwal.

Urgensi Anggaran PSU Papua

Pelaksanaan PSU di Papua merupakan tindak lanjut dari berbagai temuan dan rekomendasi terkait pelaksanaan Pemilu sebelumnya. Proses ini krusial untuk memastikan hak pilih warga Papua terpenuhi dan integritas hasil pemilu terjaga. Keterlambatan pencairan anggaran PSU Papua dikhawatirkan dapat menghambat persiapan logistik, sosialisasi, dan pelaksanaan pemungutan suara di lapangan.

Pemprov Papua menekankan bahwa kebutuhan anggaran PSU Papua sangat mendesak untuk memobilisasi petugas KPPS, pengamanan, serta distribusi logistik ke wilayah-wilayah yang seringkali memiliki akses yang sulit. Tanpa ketersediaan dana yang tepat waktu, potensi terjadinya kendala teknis dan administratif dalam pelaksanaan PSU menjadi semakin besar.

Permintaan Pemprov kepada KPU

Melalui berbagai saluran komunikasi, Pemprov Papua secara aktif menyampaikan permintaan kepada KPU pusat untuk segera merealisasikan anggaran PSU yang telah diajukan. Pemerintah daerah menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dan mendukung KPU dalam menyukseskan PSU, asalkan ketersediaan anggaran dapat dipastikan dalam waktu dekat.

Keterlambatan pencairan anggaran tidak hanya berpotensi mengganggu tahapan pelaksanaan PSU, tetapi juga dapat menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Oleh karena itu, respons cepat dan positif dari KPU terhadap permintaan anggaran PSU sangat diharapkan demi kelancaran dan legitimasi hasil pemungutan suara ulang.

Harapan Kelancaran PSU Papua

Semua pihak berharap agar KPU dapat segera memenuhi permintaan anggaran PSU sehingga tahapan PSU dapat berjalan sesuai rencana. Kelancaran PSU di Papua menjadi penting tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi citra demokrasi Indonesia secara keseluruhan. Sinergi antara pemerintah daerah dan penyelenggara pemilu menjadi kunci suksesnya pelaksanaan PSU yang transparan dan akuntabel.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !

Surabaya Berduka: Insiden Pelajar Meninggal Dunia Saat Berenang di Kolam Mini

Surabaya Berduka: Insiden Pelajar Meninggal Dunia Saat Berenang di Kolam Mini

Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Surabaya setelah seorang pelajar meninggal dunia saat mengikuti kegiatan berenang di sebuah kolam mini yang berada di kawasan Kecamatan Sukolilo. Insiden tragis yang menimpa pelajar meninggal yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ini terjadi pada hari Jumat, 9 Mei 2025, siang hari. Pihak kepolisian setempat telah melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti pelajar meninggal dalam kejadian tersebut.

Informasi awal yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa korban yang diketahui berinisial AR (9 tahun) sedang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler berenang bersama teman-teman sekolahnya di sebuah kolam mini yang terletak di dekat sekolah mereka. Saat kegiatan berlangsung, diduga korban terlepas dari pengawasan dan tenggelam di kolam dengan kedalaman yang melebihi tinggi badannya. Teman-teman korban dan pengawas kegiatan baru menyadari kejadian tersebut beberapa saat kemudian.

Upaya pertolongan pertama segera dilakukan oleh para pengawas dan beberapa orang tua murid yang mendampingi kegiatan. Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan pelajar meninggal dunia. Pihak sekolah segera menghubungi orang tua korban dan melaporkan kejadian tragis ini kepada pihak kepolisian Sektor Sukolilo.

Kapolsek Sukolilo, Kompol Muhammad Soleh, S.H., saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Jumat sore, membenarkan adanya insiden pelajar meninggal dunia saat berenang. Beliau menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk pengawas kegiatan, teman-teman korban, dan pihak sekolah.

“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Saat ini, kami sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti pelajar meninggal. Kami juga akan memeriksa standar keamanan dan pengawasan yang diterapkan di kolam mini tersebut,” ujar Kompol Muhammad Soleh. Pihaknya juga mengimbau kepada pihak sekolah dan orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak saat melakukan kegiatan air.

Jenazah pelajar meninggal AR telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Insiden tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan yang ketat dan penerapan standar keamanan yang memadai dalam setiap kegiatan yang melibatkan anak-anak, terutama kegiatan yang berisiko seperti berenang. Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada unsur kelalaian dalam kejadian ini.