Kerja Servis AC, Pelaku Teror Air Keras di Jakbar Kerap Simpan Soda Api

Kasus teror air keras yang meresahkan warga Jakarta Barat memasuki babak baru. Pihak kepolisian kini tengah mendalami keterkaitan antara profesi pelaku, yang diketahui bekerja di bidang kerja servis AC, dengan bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk melakukan aksinya. Informasi terbaru menyebutkan bahwa pelaku diduga kerap menyimpan soda api, salah satu bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan cairan korosif seperti air keras.

Penemuan ini tentu menimbulkan pertanyaan besar mengenai bagaimana pelaku memanfaatkan profesinya di bidang kerja servis AC untuk mendapatkan atau menyimpan bahan berbahaya tersebut. Soda api, atau natrium hidroksida (NaOH), merupakan bahan kimia yang umum digunakan dalam berbagai keperluan industri dan rumah tangga, termasuk dalam beberapa proses pembersihan dan perawatan sistem pendingin udara. Namun, dalam konsentrasi tinggi, soda api bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi kulit serta organ tubuh.

Penyidik menduga pelaku teror air keras memanfaatkan aksesnya terhadap bahan-bahan kimia melalui pekerjaannya di bidang kerja servis AC. Meskipun belum ada konfirmasi resmi mengenai penggunaan soda api dalam serangan tersebut, temuan ini menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan. Polisi kini tengah menelusuri riwayat pekerjaan pelaku, termasuk tempat-tempat ia bekerja dan sumber-sumber bahan kimia yang mungkin ia miliki.

Profesi kerja servis AC sendiri melibatkan berbagai tugas, mulai dari pembersihan dan perawatan rutin, perbaikan komponen yang rusak, hingga pengisian freon. Dalam beberapa kasus, teknisi AC mungkin menggunakan cairan pembersih khusus yang mengandung bahan kimia tertentu. Namun, penggunaan soda api murni dalam kerja servis AC umumnya tidak lazim untuk perawatan rutin.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik dengan adanya informasi ini. Mereka memastikan bahwa penyelidikan kasus teror air keras ini terus berjalan intensif untuk mengungkap motif dan jaringan pelaku. Masyarakat juga diminta untuk berhati-hati dan segera melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar, terutama yang berkaitan dengan penyimpanan atau penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.

Terungkapnya dugaan keterkaitan antara kerja servis AC pelaku dengan penyimpanan soda api ini menambah kompleksitas kasus teror air keras di Jakarta Barat.